MUDIK ( Part VI )


Allahuakbar..allahuakbar..laaillahaillallahuallahuakbar...allahuakbar walillaailham gema takbir sudah menggema disaat subuh, hatiku terenyuh mendengar suara takbir tersebut terasa sangat spesial karena merasakan suasana lebaran yang baru dikampung orang tuaku ini. Pagi itupun aku bersemangat sekali langsung bebersih diri, coba biasanya pasti udah tidur lagi -_-  setelah sudah siap kira kira pukul 6 pagi ternyata aku baru sadar kalo lagi gak disurabaya disini sholat iednya jam setengah 8 ckck langsung aku lepas baju muslimku dan tidur tiduran lagi hehe setelah jam 7 pas akupun berangkat menuju kantor bupati sekayu disana diadakan sholat id yang megah sekali, sholat ied pun berlangsung dengan khusyuk. Setelah itu kembali kerumah kakaknya papa dulu untuk minal aidzinan kemudian perjalanan panjang pun dimulai dengan kerumah nenek keluarga sudah berkumpul disana kamipun maaf maaf an, setelah cukup kami berkeliling tetangga tetangga rumah ini diikuti dengan porsi makan yang tidak berhenti henti dirumah tetangga tersebut, sudah kembung sekali rasanya perut ini, tidak sanggup menampung jumlah makanan yang disediakan, setelah cukup di tetangga tetangga rumah kamipun pergi menyekar ketempat nenek nenek kami yang sudah terdahulu kembali ke Allah SWT badanpun terasa cukup lelah karena keliling keliling ini, sayang jumlah banyaknya rumah yang dikunjungi berbanding terbalik dengan jumlah THR yang aku terima, kesian banget ya ckck berasa pengen kembali anak umur 10 tahunan ._. ah sudahlah nasi udah jadi pecel  umur uda tua gini masi aja mikir begituan ckck kelakuan. Tapi bukan masalah THR yang aku khawatirin, tapi kesenengan berkumpul dengan keluarga inilah yang tidak ternilai, bisa akrab dalam satu tempat, menghabiskan waktu bersama, sungguh spesial rasanya. Ini nilai yang menurutku sangat berharga. Semoga kami bisa berkumpul dilain waktu lagi, dilebarn yang akan datang J amin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life after college

Financial Planning

Starting as Chemical Engineering Student